Jangan berhenti belajar, Ini faktor penghambat dan solusinya

Sebagai orang tua tentu kita memiliki harapan agar anak mampu mengenyam pendidikan hingga jenjang yang paling tinggi, memperoleh fasilitas belajar baik di sekolah umum maupun di pesantren. Dengan harapan kelak mereka memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat. Melihat anak-anaknya tumbuh dan menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan adalah suatu hal yang pasti didambakan oleh orang tua. Namun terkadang ada beberapa masalah atau penghambat dalam proses tersebut, diantaranya ialah.
  • Faktor ekonomi
Untuk menuntut ilmu di bangku sekolah apalagi hingga jenjang perguruan tinggi mamanglah dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, angka jutaan harus dipersiapkan oleh orang tua. Namun kita tentu sering mendengar tentang kisah seseorang yang mampu menyelesaikan studinya dengan latarbelakang perekonomian keluarga yang kurang beruntung, tak lain keberhasilan mereka didukung oleh faktor kesemangatan dan ketekunan. Sejak awal tentu kita harus menanamkan sifat tersebut kepada anak-anak kita.

Baca juga : Agar mudah dalam belajar dan menghafal

Selain itu harus kita sadari berul, bahwa pendidikan atau mencari ilmu itu tidak sebatas di bangku sekolah saja. Kita bisa belajar dengan cara datang ke majlis-majlis ilmu yang biasanya diadakan oleh para Kiai atau Habaib, atau kita juga bisa belajar di pondok pesantren salaf yang memang hingga sangat ini biayanya relatif sangat murah. Dipesanten salaf materi adalah bukan hal yang utama. Pada intinya marilah kita jangan sampai berhenti belajar.
  • Anak susah untuk diarahkan
Ini terjadi tidak hanya satu atau dua anak saja, namun sangat banyak apalagi saat anak memasuki masa-masa remaja atau pubertas. Mereka terkadang sangat sulit diatur, maka sebagai orang tua kita juga harus sedikit bijak. Cobalah untuk mendekatinya, akui bahwa mereka sudah tumbuh menjadi remaja yang dewasa. Sesekali ajak mereka untuk berdiskusi hal-hal yang ringan, atau pancing mereka untuk curhat tentang sekolah atau teman-temannya. Jangan bosan untuk menegur jika anak kita melakukan kesalaha. Dan ini adalah faktor yang paling penting, mendidik anak dengan cara memarahi terus menerus hingga bahkan sampai memukulnya ialah sudah bukan zamannya, kita juga harus mengandalkan dari sisi batiniyahnya yaitu dengan cara mendoakannya atau ditawasuli (dibacakan surat al-fatihah setiap selesai sholat) hal tersebut juga salah satu saran yang pernah disampaikan oleh KH. Chamin Jazuli atau yang lebih sering disebut dengan Gus Miek.

  • Faktor lingkungan tempat tinggal
Ada beberapa daerah atau wilayah yang secara tidak langsung menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting. Di daerah seperti ini biasanya pendidikan mayoritas dari masyarakatnya ialah hanya selesai dibangku SMP saja, setelah itu mereka lebih fokus untuk bekerja. Namun daerah seperti ini kami rasa sudah sangat jarang, jikapun itu terjadi pada anda maka lingkungan keluarga harus mampu merubahanya. Keluarga harus benar-benar mampu merubah pola pikir anak agar tidak terbawa dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Itulah tiga faktor penghambat pendidikan dalam mencari ilmu yang peling sering kita alami. Namun yang sangat penting untuk kita garis bawahi ialah bahwa pendidikan bukanlah alat untuk memperoleh pekerjaan. Pendidikan ialah ibarat sebuah kapal untuk berlayar hingga sampai ke dermaga sholeh ataupun sholehah. Pendidikan adalah ikhtiyar kita sebagai orang tua untuk mengantarkan dan mengarahkan anak-anaknya menuju kebahagiaan dunia dan akherat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel