5 Kesalahan guru yang wajib kamu tau
Rabu, 29 Agustus 2018
Selain tempat dan buku-buku yang berkualitas, salah satu faktor penting untuk menciptakan lembaga pendidikan adalah guru. Namun yang dibutuhkanpun harus guru yang betul-betul memiliki jiwa pengabdian yang tinggi. Ada beberapa indikator yang harus dimiliki oleh guru ataupun calon tenaga pendidikan. Selain itu ada juga beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Diantaranya adalah:
Pertama, tidak memenuhi administrasi kelas. Hal ini sering dianggap sebagai suatu masalah yang sepele. Guru tidak menyiapkan perangkat pembelajaran sebelum ia mulai dalam proses pembelajaran. Jikapun membuat itu hanya sekedar ketika diperintah oleh kepala sekolah, mungkin karna akan ada pengawasan di sekolahnya.
Kedua, kurangnya perhatian. Didalam kelas, seorang tenaga pendidik dihadapkan oleh beberapa siswa yang tentunya memiliki karakteristik dan watak yang berbeda. Ini adalah penyebab dari sulitnya membuat suasana kelas agar berjalan dengan mengasikan. Siswa pun sama persis dengan seorang guru. Pengaruh permasalahan dari luar sering kali berdampak negatif bagi proses belajarnya. Namun tentunya mereka semua akan merasa senang jika mendapat perhatian yang seimbang dari gurunya. Sayangnya, terkadang seorang guru akan memeperhatikan siswanya ketika siswa melakukan kesalahan saja. Sebaiknya kita perlu tahu bagaimana keadaan psikologi siswa saat itu.
Ketiga, pangaruh kedisiplinan. Kedisiplinan memanglah sangat penting, namun terkadang kiat lupa, bahwa peraturan sekolah atau peraturan siswa didalam kelas yang sudah tertulis tidak seharusnya kita telan begitu saja. Setelah dimarahi habis-habisan, siswa yang datang terlambat harus dihukum, siswa yang tidak mengerjakan tugas harus dihukum. Tanpa sebelumnya kita memberikan ruang khusus untuk sekedar melakukan diskusi kecil. Ini sama saja kita tidak mengajarkan rasa toleransi kepada peserta didik. Tentunya kita tidak sedang menciptakan siswa yang memiliki watak keras kan? Guru adalah contoh teladan yang patut ditiru dan digugu.
Keempat, guru lebih pintar dari murid. Secara displin keilmuan dan pengalaman hidup, seorang guru yang usianya memang lebih tua bisa saja lebih pandai dari siswanya. Namun diera kemajuan informasi teknologi seperti saat ini terkadang siswa lebih cepat memperoleh inforamsi-informasi yang berkembang, melalui internet maupun majalah dan koran. Sebab itulah sebagai guru sebaiknya jangan terlalu merasa paling tahu jika dibandingkan dengan siswanya.
Kelima, salah kaprah kewibawaan pendidik. Tidak jarang dilingkungan pendidikan seorang guru yang terlalu dekat dengan siswanya akan mendapat teguran dari guru lain, mereka dikhawatirkan akan tidak memiliki wibawa dimata murid-muridanya dan disepelekan. Padahal didalam konsep beberapa metode pembelajaran, seorang guru harus mampu memasuki dunia peserta didiknya. Untuk mempermudah proses pembelajaran seorang guru semestinya bisa menjadi seperti pemimpin grup musik, yang mampu menciptakan irama diantara berbagai macam alat musik. Seperti itulah model pembelajaran quantum teaching. Lepas dari semua itu yang harus kita yakini adalah, kewibawaan bukanlah diciptakan atau direkayasa dengan cara menjadi guru yang pendiam dan terkesan mengerikan dimata siswa. Secara diluar garis kemampuan manusia, tuhan akam memberikan kewibawaan itu sendiri disetipa pribadi seorang guru. Pertanyaanya adalah, jika kita tidak dihormati atau tidak berwibawa dimata para siswanya. Mungkin jangan-jangan kita bukanlah seorang guru.