Beberapa rukun haji dan penjelasannya

Bulan haji sudah tiba, para jamaah yang hendak melakukan ibadah haji dari penjuru dunia pun mulai berdatangan memasuki kota Mekah, begitu juga dengan beberapa rombongan haji yang berasal dari Indonesia. Jauh sebelum itu para jamaah haji yang khususnya dari Indonesia juga harus terlebih dahulu menyiapkan mental, baik mental secara fisik, finansial, maupun rohaninya. Untuk bisa menjalankan rukun Islam yang ke lima ini memang cukup berat, ada beberapa syarat dan rukun yang wajib dijalani.
Beberapa rukun haji dan penjelasannya
Secara garis besar jika kita menganut pada mahzab imam Syafi’i rukun haji dibagi menjadi lima yakni ihram, wuquf di bukit arofah, thawaf ifadhah, sa’i dari bukit shafa ke marwah, dan tahallul. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjabaran dari kelima rukun haji tersebut.

Beberapa rukun dalam menjalankan ibadah haji.

Pertama, Ihram.

Ihram adalah melakukan niat untuk menjalankan ibadah haji. Seperti menjalankan ibadah sholat atau pun puasa haji juga harus diawali dengan niat. Selain itu juga harus memperhatikan tempat dan waktu miqat. Jika sudah maka selanjutnya adalah dianjurkan untuk mandi, memakai wangi-wangian, sholat dua rakaat, dan menggunakan pakaian ihram bagi laki-laki.

Kedua, Wuquf di bukit Arofah.

Batas waktu untuk melaksanakan wuquh adalah saat tiba waktu zduhur pada tanggal 9 Dzulhijah sampai pada waktu subuh memasuki tanggal 10 Dzulhijah. Bukit arofah adalah sebuah tempat dimana dipertemukannya kembali antara Nabi Adam dan Ibunda Siti Hawa setelah terpisah selama 40 tahun. Lalu peristiwa ini diabadikan dalam ibadah haji, yakni dengan cara melakukan wuquf.

Ketiga, Thawaf ifadhah.

Selanjutnya jamaah haji bergerak menuju ke masjidil haram, sesampainya disana mereka mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dan kegiatan ini disebut dengan thawaf. Berputar mengelilingi ka’bah dimulai dari arah hajar aswad, maka posisi ka’bah berada di sebelah kiri badan jamaah haji. Sebagai gambaran sederhana ialah mengelilingi searah dengan berputrnya jarum jam. Selain itu saat melaksanakan thawaf mereka juga disunahkan untuk berjalan cepat.

Keempat, Melaksanakan sa’i.

Ibadah sa’i adalah melakukan perjalanan atau lari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Dilaksanakan sebanyak tujuh kali hingga berakhir di Marwah. Sedangkan bagi perempuan dicukupkan baginya untuk berjalan secara cepat saja.  Adapun menurut beberapa sumber bahwa jarak antara Shafa ke Marwah kira-kira sekitar 405 meter.

Kelima, Tahallul.

Tahallul adalah kegiatan mencukur rambut. Bagi laki-laki disunahkan untuk mencukur seluruh rambut kepalanya, sedangkan bagi wanita hanya menggunting sebagian rambutnya saja. Dan bagi mereka yang sama sekali tidak memiliki rambut, maka sebagai simbolis mereka diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan seperti sedang mencukur rambut.  Tahallul sendiri adalah berasal dari kata halla yang memiliki arti kata halal. Adapun waktu pelaksanaan tahallul adalah sekurang-kurangnya adalah setelah melewati tanggal 10 Dzulhijah. Atau biasanya dilakukan setelah melaksanakan jumrah aqobah dan penyembelihan hewan qurban bagi mereka yang mampu.

Itulah beberapa rukun haji yang harus dikerjakan, dari kelima rukun haji diatas harus dilaksanakan secara tertib atau berurutan. Lima rukun haji sangat penting untuk diketahui bagi kita semua sebagai umat Islam, terutama bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah haji. Jika dari kelima rukun haji ada yang tidak dilaksanakan maka seseorang tersebut wajib mengulang kembali ibadah haji di tahun-tahun berikutnya. Bagi anda yang tahun ini sedang melaksanakan ibadah haji, semoga menjadi haji yang mabrur, dan bagi kita yang belum bisa melaksanakan ibadah haji semoga lekas disegerakan mendapat panggilan ke baitullah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel