Pesan-pesan Mbah Maimun untuk para guru


Pesan-pesan Mbah Maimun untuk para guru

Kabar duka datang dari kota suci yakni kota Maka Al Mukarama, seorang ulama yang derajat kewaliannya tidak diragukan lagi kini telah dipanggil oleh Allah SWT, tak lain beliau adalah KH. Maimun Zubair atau yang lebih akrab dipanggil dengan nama Mbah Maimun. Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Al-Anwar sarang Jawa Tengah. Mbah Maimun dikabarkan meninggal dalam usia 90 tahun, saat sedang menjalankan ibadah haji. Namun belakang diketahui bahwa sejak dahulu beliau Mbah Maimun memang sangat menginginkan meninggal dunia di kota Mekah dan pada hari selasa, tentu hal tersebut berdasarkan pertimbangan yang terkait dengan pengetahuan beliau.

Mbah Maimun adalah sosok ulama, panutan, guru, dan sekaligus orang tua bagi kita semua. Tak diragukan lagi, dedikasi beliau dalam dunia pendidikan sangatlah luar biasa. Selain mencetak generasi santri-santri yang handal dan berahklaq karimah, beliua juga termasuk sumber inspirasi bagi para guru di Indoneisa. Dan berikut adalah beberapa kata mutiara beliau terkait dengan dunia pendidikan dan guru.

Tiga pesan-pesan Mbah Maimun untuk para Guru.

1. Menjadi guru yang sabar, sebab surga adalah imbalannya.

Dalam sebuah kutipan kata mutiara beliau yang pertama yang masih bisa kami ingat adalah seperti ini.

"Yang paling hebat dari seorang guru adalah MENDIDIK dan reaksi yang paling indah adalah MENGAJAR. Ketika malihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya. Namun hadirkanlah bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga."

Nasehat di atas menjelaskan bahwa betapa mulianya derajat seorang guru. Mereka yang betul-betul bersabar maka akan mendapat hadiah kelak berupa kebahagiaan surga. Nasehat tersebut tentu juga berdasarkan rujukan dari berbagai macam kitab, dan tentunya bersumber pada al-Quran.

2. Seorang guru juga harus bekerja.

Nasehat berikutnya adalah terkait dengan pekerjaan. Mbah Maimun sangat menyarankan agar para guru juga memiliki usaha sampingan, yang darinya juga akan menghasilkan keuntungan (uang) sehingga kebutuhan duniawi seorang guru akan tercukupi, ia tidak akan menggantungkan pada honor yang didapat dari profesinya sebagai guru. Dan berikut adalah kutipan yang disampaikan oleh Mbah Maimun.

"Nak kamu kalau jadi guru, dosen, atau jadi kiai. Kamu harus tetap usaha. Kamu harus punya usaha sampingan, biar hatimu tidak selalu mengharap pemberian ataupun bayaran orang lain. Karena usaha yang dari hasil keringatmu sendiri itu barokah."

3. Menata niat.

Berkaitan dengan niat memang sangatlah penting, pekerjaan baik apapun sebaiknya juga didasarkan pada niat yang baik juga, yakni niat hanya karena Allah SWT. Dan berikut adalah pesan Mbah Maimun terkait dengan niat.

"Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, nanti kamu marah-marah kalau melihat muridmu tidak pintar, ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan pada Allah SWT. Didoakan saja terus menerus agar muridmu mendapatkan hidyah."

Itulah tiga kata mutiara atau pesan dari Mbah Maimun tentang pendidikan dan guru, yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita semua. Dengan ngalap berkah dari Mbah Maimun dan ridho Allah semoga kita menjadi guru yang sebenar-benarnya guru. Guru yang kelak mendapat kebahagiaan di surga. Ammin.

Keterangan : Foto diatas adalah buah karya dari seniman dengan nama facebook Sufrana Malik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel